Gue dan 20 film Horror “Favorit” gue

Ah, Horror. Salah satu genre favorit gue. Siapa sih yang gak enjoy nonton film penuh adegan menyeramkan yang mempermainkan adrenalin dan degub jantung sendirian di kamar gelap dengan sound system yang mumpuni. Atau siapa sih yang gak menutup matanya nahan rasa ngilu ketika ngeliat orang di perkosa terus abis itu disembelih idup2 terus dimakan di Cannibal Holocaust?

Menurut gue ada beberapa sub-genre dari Horror itu sendiri.

Pertama, tentu aja Classic Horror. Film-film macem The Exorcist, The Conjuring, Insidious, It, Mimic, or even Alien ada di dalam Kategori itu

Kedua, Shock Horror, Body Horror, gore horror, atau apalah. Cannibal Holocaust, A Serbian Movie, Sion Sono’s Grotesque, Man behind the sun, Salo, masuk dalam kategori ini

Ketiga, psychological horror. Argento’s Suspiria, Jacob’s Ladder, Rosemary’s Baby, Mother, Identity, or 1408 masuk dalam ketegori ini

Keempat, film tolol yang horror banget buat ditonton. Kaya bikin lu pengen lempar bangku ke layar. Contohnya? SKYFALL. Sam Mendes + Daniel Craig and Javier Bardem, hasil akhirnya segoblok itu???

Dan kelima menurut gue yang paling mematikan, yaitu film2 yang ninggalin kesan ga enak, dalem, gelap, dan saking grimnya sampe bikin gue males banget buat rewatch movie itu karena naroh something di mental guedan jujur aja, bener-bener bikin gue gak nyaman selama nonton tu film. Film-film dikategori ini gak punya adegan-adegan yang mengagetkan, sadis, or jumpscare quick cut tai yang gak penting. Instead film-film dikategori ini bakalan ngajarin kita, kalo SOMETIMES you don’t need blood, guts, bombastic score, all those modern technology and green screen special efek memek to make the shadow from the darkside ngisi imajinasi kita atau bikin our feeling, heart and sisi kemanusiaan kita ngerasa dibelek2 pake golok while making us crying inside.

Yep, kategori no 5 is the true horror buat gue.

List di bawah ini merupakan kombinasi dari berbagai sub-genre horror yang udah jadi favorit gue selama ini. Gue bisa aja ngelist 100 film, tapi kayanya too exhausted ya. Gak bakal ada yang baca juga. Jadi gue pilih aja 20. So, enjoy this shit. Oh and dont worry, gak bakal ada mondo film disini.

Honorable Mention : Audition(one of the greatest love story), Nekromantik(sumpah ni film jijik banget), The Divide(very very underrated movie),The Last House of the Left(Brilliant remakenya The Virgin Spring), The Green Inferno(Modern version of Cannibal Holocaust), Event Horizon(super campy, super fun, super gory, super imaginative)

20. A TALE OF TWO SISTERS

Sebagai film paling Indah di list ini, A Tale of Two Sisters will leave you confuse, scarred, and sad. Film yang lebih ngarah ke psychological thriller daripada ke horror ini lumayan bikin gue bertanya-tanya ama plot dan alur yang seakan-akan mundur maju tanpa alasan. But fuck, once you get it, lu bakal realise betapa brilliantnya ni film. Dan betapa fuck up-nya juga..

19. THE WITCH

Nonton the witch itu kaya nonton film documenter buat orang2 puritan settler era sebelom amrik merdeka. Semua yang ada film ini looks, smells and feels very authentic. Pencahayaan di film keren banget. Mirip The revenant yang bujetnya jauh lebih gila. Jadi gak ada artificial lighting gitu, semuanya serba natural. The music, walo jarang terdengar dan simple banget, tapi rasanya creepy and primal banget. Belom lagi ceritanya yang cukup original. Even in the first 10 minutes, you know that everything is definitely not going to be okay at the end of the movie..

18. BEGOTTEN

While gue gak enjoying this movie karena lumayan ngaco ya, gue recognized the effort and result. It was a very very effective unorthodox horror movie film. Kaya gabungan antara Mother-nya Aronofsky, Nosferatu and of course Merhige’s own, Shadow of the Vampire. Film tanpa dialog ini bener2 rich banget in storyline sampe interpretasi tiap2 orang yang nonton film ini bakalan beda. Interpretasi gue? God is crazy…

17. SALO

Manusia yang udah nonton Salo, tapi gak ngerasain something di hati dan otak mereka sih bisa dimasukin kategori sebagai psikopat. Itu aja.

16. THE DESCENT

Salah satu horror classic favorit gue. Buat yang gak tau, tipe2 film monster yang ngeburu gerombolan orang, dan ngebunuhin satu2 itu guilty pleasure gue. The Descent is not my guilty pleasure. It is one of the greatest(and effective) movie yang pernah gue tonton. Fucking cool and smart cinematography yang keren banget pake lighting and flare buat ngegambarin goa dalem permukaan bumi. And the ending, my god the ending. It will eat you alive kalo lu belom pernah nonton sebelomnya.

15. SHOGUN SADISM

Ni film ada disini bukan karena sadisnya yang sumpah medieval gila banget. Gak banyak film yang tingkat kesadisannya nyamain ni film. Kenapa gue pilih ni film? Karena ni film berani ngedobrak dogma kalo mau segelap apapun, darkness will prevail atau dogma cliche dimana Kebaikan bakalan muncul dan mengalahkan segala macem kejahatan. Shogun Sadism gak perduli dengan itu semua. Karena setelah melalui penyiksaan demi penyiksaan yang lama-lama makin gila, penonton bakalan bertanya2, ni kira2 protagonisnya bakalan dapet apa di ujungnya? What is the fuckin point of all this shit? The answer is, NOTHING.

14. MIDSOMMAR

Sebagai film paling cantik di list ini, MIDSOMMAR gak bakal maen2 dalem sodomize your mind in the end of the movie. Midsommar slow, methodical, dan takes it times banget buat building up the tension yang sebenernya agak lumayan klise ya. Dengan moods yang mirip2 ama wicker man, Midsommar kerasa lebih modern dengan warna yang cerah, pastel dan tipikal2 danish movie gitu lah. Intinya ni film indah banget menurut gue. Terus kenapa bisa ada di list ini? Karena gak selamanya yang indah2 itu cantik dan melegakan perasaan. Kadang2 something yang jelas2 keliatan tenang dan kalem banget sebenernya nyembunyiin kenyataan yang bener-bener fuck up. One of the greatest breakup movie of all time!

13. STRANGE CIRCUS

Holy Fuckin Shit. Yep, that’s the exact words yang keluar dari mulut gue setelah nonton Strange Circus for the first time. Gak ngerti gue si Sion sono dapet imajinasi dari mana bikin film kaya gini. Kaya Inception di kali 100 juta brilliantnya. Ini kalo yang dimaksud dengan brilliant itu, gak punya moral, gila, sadis, dan seksual ye..

12. VISITOR Q

Lu mau ngerasa punya hidup yang ceria sunshine penuh pelangi? Nonton deh ni film. Percaya ama gue, abis itu lu pasti bakal ngerasa bersyukur banget ama idup lu sesampah apapun keadaan lu saat ini. Isi dari film ini? Bapak entotin anaknya sendiri yang nyambi jadi pelacur. Bapak yang ngebiarin bininya dientotin dan dipencetin tu susunya si emak ampe tumpah kemana2. Bapak yang ngebiarin anak-anaknya ngelakuin KDRT ke emak mereka. Trust me, itu yang gue sebutin di atas only the tip of the iceberg. Ini film kaya kompilasi best hitsnya Takeshi Miike. Enjoy it.

11. MIESTRAS DUERMES

Just wait until the ending. Sumpah kesel banget nontonnya.

10. ANTICHRIST

The first from depressing trilogynya Lars von tiers, dan yang paling ngaco sih. Gue gak perlu banyak bacot soal ni film, intepretasi tiap2 orang beda. Menurut gue? Dua orang gila yang lagi nyelesain masalah rumah tangganya lewat motong titit(almost) dan klitoris. Simple kan?

9. NOROI

Posternya sih sampah banget ya. Kaya dibikin pake Microsoft paint. Tapi as the highest rank of classic horror movies in this list, Noroi is everything but sampah. It is moody, atmospheric, complex, punya ending yang mantap, dan yang paling penting, open for an interpretation. Dengan kata lain, ga nganggep penontonnnya bego kaya kebanyakan film2 Horror. Bercerita tentang kutukan di Jepang, yang mistis dan beraroma supranatural banget, Noroi take the classic curse and possesion horror ke dunia modern dengan storytelling yang sedikit gak ortodok lewat shoot2 hand cam dan gabungan berita2 gitu. Gak ada direct antagonis or protagonist di film ini. Semuanya mengalir natural tanpa dipaksa. Tau-taunya, bang! Everything is fuck up. Good movie!

8. IRREVERSIBLE

Ugh, I love Gaspar Noe’s works. All of them. From the quirky(Enter the Void), the Wild Ones(Love), the madness(I stand alone), to the Grandiose one(Climax), I respect him a lot as a director. Irreversible is his masterpiece. This psychological thriller gak ada duanya di planet ini. But setelah semua pujian gue, irreversible is the one yang paling males gw rewatch. Why? Apa gara2 adegan pemerkosaannya Monica Belluci yang terlalu realistik? Apa gara2 ada adegan tengkorak manusia ancur dihantem ama tabung pemadam kebakaran? No, because of the consequence. This movie reminds me that everything that is fuck at the start, is going to be fucked in the end. Especially if the fuck up shit berhubungan dengan angriness yang jadi tema film ini dan keren banget digambarin very very subtle ama Gaspar Noe lewat orange/red tint all over the movie.

7. THE VANISHING(SPOORLOSS)

Obsesi obsesi dan obsesi. This will fuck you up kalo obsesi eating you alive. Instead of letting go something buruk yang terjadi di hidup dia three fuckin years before, REX terus cari dan mencari girlfriendnya yang ilang ditelan bumi. Trust me, endingnya gak bakal ketebak deh Rex bakal berakhir dimana.

6. COME AND SEE

Sumpah Come and See is fuckin brutal. Film yang sebenernya pantes banget dimasukin ke dalam kategori anti-war movie ini penuh dengan kegilaan manusia kalo perang uda merasuki mereka. Although shot very very authentic, the last hour of this movie somehow berubah jadi agak2 poetic gitu madnessnya. Simbolisme dimana-mana. Dari sekian banyak orang yang gw temuin yang pernah nonton film ini, gue gak pernah ketemu satupun orang yang demen ama film ini or berniat rewatch ini. But they all agree this is one hell of a powerful film..

5. OPEN WATER

Kalo lu mau bikin orang takut ama laut, ato takut ama scuba diving to be precisely, suruh mereka nonton film ini. This film is so grim and bleak. Satu jam terakhir itu kaya nonton pasangan yang descend into madness and hell karena ketidakberdayaan mereka. I hate this movie.

4. THREADS

The scariest thing about this movie is, ini semua bisa terjadi kepada kita, di kehidupan kita, dalam waktu yang mungkin gak akan terlalu lama. Fuckin Nuclear War. People kira nuclear war bakalan endingnya bakalan kaya Terminator, Madmax, ato Fallout series kali ya, dimana semuanya jadi bebas wild west gila gitu. Threads bakalan ngapus itu semua mimpi, dan bakal replace it with a nightmare yang gak akan ada satu manusiapun mau jalanin.

3. PEMBRONTAKAN G 30 S PKI

Contoh paling sempurna dari Propaganda done well. Dan bisa juga jadi contoh sempurna dari History Written by the Winner. Film yang panjangnya 4.5 jam ini bakalan menakutkan buat generasi yang lahir sebelom taon 1990. Mungkin karena dicecokin setiap taon ama adegan2 sadis yang sebenernya cukup keliatan murahan efeknya kalo lu tonton sekarang. Gila juga kalo dipikir2, anak kecil aja disuruh nonton film sadis yang mestinya dapet rating 17 taon ke atas gini. Tapi itulah propaganda yang bagusnya kalo mau masukin efek ke dalam otak manusia. Terus menerus aja cecokin orang dengan propaganda macem gini. Filmnya sendiri sumpah dark banget(literally). Belom lagi diisi ama musik2 brilliant yang gw rasa bisa juga dipake buat ngisi film2 horror beneran. even sampe sekarang gue masih uncomfortable buat nonton ni film. Hebat emang pemerintah orde baru!

2. HAZE

Satu-satunya film di list ini yang gue refused buat nonton ulang. Sumpah sepanjang ni film ada perasaan eneg banget di perut gue. Padahal gue kaga claustraphobic lho. Tapi the way film ini di shoot, and the way the plot maju itu kaya apa ya, kaya lu nungguin sesuatu yang lu tau bakalan bikin elu muntah gitu. Fuck this movie. And sebagai satu2nya film di dunia ini yang bisa bikin gue kaya gini(trust me, I’ve watched a lot of crazy shit), congrats, haze deserve the 2nd spot.

1. CITY OF LIFE AND DEATH

This masterpiece bercerita tentang Nangking Massacre and all the events surrounds it. I know, there’s a lot of movies tentang this infamous history, kaya Black Sun, Nangking Massacre, John Rabe, even hollywood aja pernah naroh Christian Bale and Zhang Yi Mao lewat Flowers of War. But none of them ngelakuin dan ngeksekusi seindah, sedalam, dan seHORROR City of Life and Death. Unlike other movies yang ngebahas selalu dari sisi the victim, which is the chinese. City of Life and Death juga punya sisi pandang dari Jepang. Mirip Letter from Iwo Jima/Flag of Our Fathers. The big Question, kenapa ada di posisi pertama list film horror favorit gue? Because setiap kali nonton film ini, gue selalu diingetin kalo manusia is the biggest horror of them all. For reason and without reason, we can be the greatest horror yang pernah ada di universe ini. Lebay, but its the truth. City of Life and Death always leaving my guts kaya keteken dan feels sad after watching it. Ada yang familiar dengan anime Grave of the Fireflies? Yep, City of Life and Death feelingnya sama kaya abis nonton tu film. Dikali 2000. It is so personal, sensitive, full of sadness, and embarassing to watch as part of human kind. Kerennya, gak ada adegan sadis berlebihan di film ini, tapi this movie bisa bikin efek yang lebih dahsyat to your mental daripada sekedar nonton biksu disuruh perkosa orang, atau nenek2 diperkosa. A classic movie yang harus ditonton oleh semua orang yang ngerasa dirinya manusia!

2 thoughts on “Gue dan 20 film Horror “Favorit” gue

Leave a comment