Gue dan Sakuranbo Syndrome

Gue nemuin ni manga berseliweran di rekomendasi2 reddit sekitar taon 2016, pas lagi pengen memperbanyak referensi manga2 Seinen. It is the sequel of Cupid No Itazura yang ampe sekarang scanlationnya gak selesai2, but bagus banget artworknya dan penggambaran karakternya yang menurut gua lumayan humanis banget. And that’s why gw decided to read this manga. Sebenernya Gua dah selesaiin ni manga saat itu juga, dan pengen banget gua tulis reviewnya saking “menariknya” ini manga, but seperti biasa, gara2 gak ada waktu(BAHAHAHA), motivasi, jadinya ya ketahan-tahan. But when gua pengen bikin postingan my top 100 manga of all time(yes, it will come later), gua baca lagi this sakuranbo and honestly, i want to share my thought about it.

Bercerita tentang penyakit fiktif super gila dan konyol, Progressive Rejuvenation Syndrome. Someone bakal mengalami proses kemudaan semakin muda semakin muda by the time they reach 19 tahun. Jadi pas lu usia 19 taun, tiba2 kok semuanya jadi mundur lagi, elu jadi makin muda dan mengecil. Kinda like The curious case of benjamin button. But unlike brad pitt’s movie, ni penyakit ada obatnya, some kind of enzim gitu. Enzim langka banget yang cuma bisa dikeluarin melalui saliva seseorang(YEP, SALIVA), dan cuma bisa muncul pas saat ciuman. dan enzim itu ada in one in every million people. Konyol kan? Yang kena penyakitnya si Rena Amami, cewe umur 19 tahun yang sebenernya otaknya gak kompleks2 amet but cantik banget, dan yang punya enzimnya cowo lame but handsome Munenori Agawa yang punya girlfriend, which is his superior, incredibly hot, immature but complex banget. So this incredibly crazy story berputer-puter di hidup mereka bertiga, how they survived, and trying to fuck around this crazy unrealistic fictious fate yang mengikat mereka.

Okay, lets go with a pro first. Artwork ni manga bagus banget. It still have that typical manga trope yang cewenya cantik2 bener banget. Kaya JAV artist in ink, but with a touch of realistic proportion here and there. Although all the hot women can look the same, it is still a very great interpretasi. Kedua, how the story goes. Walo plotnya konyol banget, but jalannya cerita tuh make sense banget buat kegilaan yang ada di dunia komik sankuranbo. Gw rasa itu bakal kejadian juga seandainya that freakin penyakit ada di dunia nyata. Ketiga, rena and Asou. Dua karakter cewe di manga ini awalnya shallow banget, but lama2, mereka tuh berkembang jadi human banget yang penuh ama kekurangan dan kelebihan. They’re not perfect, but still an angels. In the middle of the manga, they make me think, “hey, I fuckin care about these two women”…

And lets get started with the cons. The first one is the main charater, si Agawa. Boring, unlikeable, like a fuckin tree branch, absolutely gak realistic, and stupid. This is the kind of main character yang mesti dimusnahin dari segala jenis entertainment. Fuckin Lazy Writing. Cons kedua, this manga cross some boundaries yang menurut gua should not be crossed. Especially with that scene between the three of main character almost at the end of the manga. Bikin and degress this manga ke level2 manga harem murahan gitu. I like that scene, but i dont think it is necessary. Cons ketiga, this manga gw rasa bakal banyak banget disukain ama orang2 gila yang rada2 pedofil. I can’t blame them. The writer nempatin plotnya pinter dan licik banget. Seakan-akan ngasih bahan colian buat mereka aja. Well, ini dua arah sih sebenernya, tergantung otak kita, considered this manga as an entertainment, or pembenaran dari a very sick sick sick fetish.

So, read it or not?

Read it! Manga ini menarik, walo agak kontroversi. Jalan ceritanya klise sebenernya, but still the execution is good. But do not expect too much from it, just fuckin open your mind, you will probably like it, or at least you will have the same feeling like me. Intrigued.

2 thoughts on “Gue dan Sakuranbo Syndrome

Leave a comment