Gue dan Ytu Mama Tambien

Original_poster_from_Y_Tu_Mama_Tambien_Mexican_marketing_campaign

Buat gw, perasaan enak dan nyaman tuh penting banget sebelom gw tidur. In order to achieve that, kadang2 gw butuh musik ato film(or a simple I love you message from my gf) buat bikin feeling legowo itu muncul. Nah, Ytu Mama Tambien itu satu dari bbrapa film(yg laennya, The Descendants, About Schmidt, Die Hard, Before Sunrise, and couple other movies) yang selalu gw puter berulang ulang ulang ulang entah udah berapa kali cuma buat sekedar nemenin gw tidur, nemenin gw buat mikir sekaligus catalist gw buat nyari inspirasi. It is still one of my favorite movie off all time, dan malah mungkin udah jadi nomor satu di benak gw. Why?

The first reason is the honesty. Kaya blog ini, ytu mama tambien itu jujur banget. Tema utamanya mungkin tentang friendship, life, and road trip. But the hidden theme yang digarap tanpa sensor moral dan kepura-puraan itu tentang SEX. Gak ada tuh the clear stand morality about this thing. Dan itu yang bikin gw jatuh cinta abis ama ni film, karena that’s real life! Even from the very first scene, until the movie second final scene, everything is all about sex. But come on, siapa sih yang pas umurnya pas di era 16 taon ampe 25 taon yang otaknya gak berisi ama pervert-ism, sex, boobs, and other stuff like that? Ytu mama tambien dengan jeniusnya bisa ngawinin 4 merit utama tadi kedalam satu tema yang pas banget diutarain ama si Julio ke Tenoch ketika mereka saling confess each other sin without grudge dan kemarahan, “Tenoch, Ytu mama tambien….”, yang artinya, “Tenoch,… And your Mother too….”. Intinya, this movie feels very very Raw and Sexy..

Alasan keduanya, itu Heart and Spirit. Jiwa dan Semangat! Nonton Ytu mama tambien with all that glorious and beautiful cinematography shot all over mexico bikin gw ngerasa bebas, road trippy for the life, and siap menyambut anything that goes on in my life, eventhough maybe hasil akhirnya gak akan selalu sesuai dengan apa yang gua duga dan mau. Mexico is the fourth major character in this movie. Belom lagi penggambaran script dan narasi yang digambarin sendiri ama komentator di film ini yang dengan brilliantnya bisa ngegambarin all the little details di background film ini tanpa ngerusak dan memecah belah plot utamanya, unlike Blade Runner. Kinda reminded me of High Fidelity, but more intricated, details, dan objektif.

Y tu mama tambien

Ketiga, The Beach. Jeniusnya film ini, ketika mereka bertiga, accidentally, sampai di tempat tujuan mereka, everything is changing. All of their lies, madness, hipocrisy and everything is blended into one yang ngegambarin everything tentang pantai itu sendiri. Everything udah gak penting lagi, The Beach swallowed it all. Figuratively yah..

Just like High Fidelity, Before series and Cast Away, Y tu mama tambien jadi salah satu film paling penting buat hidup gw.  It teaches me about honesty. It teaches me about how to move on and letting go. Dan yang paling penting, Y Tu mama tambien ngajarin gw kalau hidup itu basically like a prolong road trip. Bumps, breaks, chills, and occassionally bakalan ada boring and “enough” stuff, tapi itu gak akan pernah ngehalangin diri elu buat enjoy the hell out of it, if you want to…

 

 

One thought on “Gue dan Ytu Mama Tambien

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s