Gue, Media Sosial dan Negativitas

I just want to say it right out from my chest, what the fuck is up with Indonesia these days? Kenapa rasanya begitu negatif, amburadul dan terkotak-kotak gini? What the fuck is wrong with us?

Seorang gue yang begitu negatif dan asshole aja bisa ngerasa begitu aneh, grim dan dark banget with the feeling for this country, overall. Gak tau sih ya gimana perasaan ama orang2 lain di luar Jakarta(or probably, Java), but god damn, everything kayanya hostile banget. Satu demi satu, usaha buat nyatuin something, jadi kaya sia-sia. Is it because of the politics? Apa gara2 agama? Apa gara2 asshole satu yang ngomong something yang bukan kaidahnya di muka umum, walo akhirnya dia uda ditangkep? Apa emang basically pada dasarnya kita semua(orang indonesia kebanyakan) racist and bigot as fuck?

I don’t have any active social media account. I use my instagram buat iseng, gak ada niat pamer or letting people know about my life. Gue pake twitter gue buat sekali2 ngeluarin ucapan sarkas, or promote this blog. Walo kadang2 ada juga tweet gue yang politis, but if you follow me, you can see and read it kalo gue is both side of the coins. Tapi gue pake dua acc medsos gue tadi buat liat2 dengan apa yang ada and trending di society sekitar gue. And fuck, negatif banget semua isinya. Fitnah, saling maki, and god dammit yang bikin gue agak2 grim itu, ngerusak yang namanya AGAMA. I’m not a big fan or religion per-se. Buat gua religion gak ada bedanya kaya korporasi. But damn, sekarang Agama udah kaya jadi korporasi yang saling berlomba-lomba untuk membenarkan dan menjatuhkan satu sama lainnya. Gak bisa apa jadi korporasi yang adem dan nganggep keberadaan satu sama lainnya itu saling mendukung. gak ada yang ngakuin dirinya paling bener, paling damai, paling sexy, paling awesome or whatever the fuck it is. Gak bisa apa circle jerking everybody around lu. Biar orgasme berjemaah, bukan orgasme satu golongan doang. Be like Coca Cola and Pepsi. Be Like Marvel and DC. Be like Penis and Vagina. They’re supporting each other and make each other better. Well, this is basically confirming, kalo otak dan hati gua yang mengarahkan agar gua jadi agnostic itu gak salah. Religion is one hell of a problem for our civilized society. I miss when people insult each other but not bring  religion, skin colours or ras. Kaya ngatain satu sama lain, tolol lah, bangsat lah, tetekuda lah, but that’s it. Ngatain personality, bukan SARAnya. It is so goddamn hard for me buat nyari berita yang positif tentang sekitar gue sehari2 selain bacain berita bola, liatin boobs di instagram or browsing around neogaf. For god sake, kalo komen2 rekt thread di 4chan jadi lebih ceria buat gue daripada bacain komen2 di detik/instagram yang penuh kebencian itu berarti artinya udah parah banget level bigotry kita.

And what about demokrasi dan kebebasan untuk berpendapat? FUCK ALL THAT. kita perlu ngebatasin yang namanya demokrasi yang udah kebablasan banget kaya negara kita ini. There’s a reason kenapa hukum dan government dibentuk ama society. Buat ngontrol agar semua lebih rapih dan teratur. Gak perduli setolol apapun dan serasis apapun that society, tapi hukum yang membatasi langkah mereka supaya mereka gak ngelewatin batas menjadi orang tolol dan rasis in public space. Tapi emang government kita rada2 juga sih. Yang radikal2 dibiarin bebas melanglang buana. entah karena mereka takut boroknya diumbar juga atau apa. But I think, it is almost too late for our government to stop the radicalization of our country. Dan itu lumayan bikin gue sad, because I love this country, no matter kaya apa juga orang2nya.

Solusinya? I don’t know. Susah banget kalo udah ngakar sampe ke titit parah kaya gini. Kesenjangan sosial obviously playing a huge part of this shit. Otak2 goblok yang ngambil segala sesuatunya secara literally juga playing another huge part. Ngapain sih percaya ama something yang ditulis 2000 years ago. Society dulu ama sekarang jauh berbeda. Kalo ada iphone di jaman itu, gue yakin isinya udah beda itu buku2. Pendidikan dikuatkan? Aktifin kembali pelajaran PMP? Gak tau deh gue itu bakal works instantly or not. Gue rasa sih udah telat ya. When orang tertinggi di negara kita udah kaya males2an buat berkomentar, dan orang paling powerful in our Army aja udah do not give a fuck about kedamaian dan ketentraman, mau gimana lagi. Gue harap gue salah sih dan Indonesia bisa stand tall in unity lagi. Fuck, I used to think that I’m one of the people that love to watch the world burn. I guess I’m a good guy that want society and my country to move forward ke arah yang lebih jernih dan baik juga.

Its not a matter of minority or majority. Its not a matter of religion juga sebenernya. Its about power and money. The desire for power bikin semua orang menghalalkan segala cara buat sampe diatas. And the desire of money yang jadi bonus after you got power bikin semua orang jadi makin buta dan idiot.

And all of that shit bikin gue jadi rambling around like an idiot too…

Leave a comment