Gua gak perduli siapapun elu yang baca blog gue, friends, enemy, radiohead fans, radiohead hater, salesman, satpam, whatever the fuck you are, kalau elu udah pernah dengerin In Rainbow dan elu gak suka ama ni album, ato gak sesuai ama selera music lu, atau, menurut lu ni album sucks, get the fuck out of this blog. Obviously selera music lu sampah and its undeniable banget kalo you are a very very stupid person. YES, this is not democracy, this is A FUCKIN DEMOCRAZY. There’s no such thing as grey thing about IN RAINBOW, its either you like it/love it/think about it as a very interesting album, atau you can go fuck yourselves..
Yes, In Rainbow it is that good. Emang bukan album favorite gue sepanjang masa, but it is very very very close to it(no 2 lebih tepatnya), but IN RAINBOWS is the masterpiece. It is album terbaiknya Radiohead, and that’s saying so damn much bukan? Radiohead gak pernah punya album jelek, semua album mereka(yep, that’s include King of LIMB and Pablo Honey) minimal punya rating 3 1/2 stars, dan 3 diantaranya punya rating 5. Yep, cuma radiohead satu2nya artist yang punya 4 album di top 20 album favorit gue sepanjang masa. But enough about stupid subjective knowledge about Radiohead, we are going talking about In Rainbow now!
In Rainbow dimulai lewat 15 steps. A semi-electronic drum infused track yang pas banget emang buat ngebuka album. Dengerin deh kombinasi drumnya yang cepet ngelawan petikan gitar yang sebenernya santai dan warmth banget. Dan seperti kebanyakan lagu Radiohead, feeling yang lu dapet di awal lagu ini bakalan beda ama yang lu dapet di akhir. Its like How come I end up where I started, How come I end up where I belong??
After 15 Steps ends, Bodysnatchers will hit you. Pelan-pelan di awal, tapi tiba2 ngebut dengan full akselerasi, Hard like a bus. This song kaya Invasion of the Body Snatchers, radiohead version. Ni lagu really hard hitting banget, di bagian 2 menit pertama kaya tipikal lagu2nya radiohead di KID A, tapi setelah itu, lagunya berubah lagi. Dari Hard Rock yang keras, berubah jadi something yang lebih serene and quiet tapi sama keras-nya. Begitu lu terbiasa ama lagu ini, lu bakalan tungguin terus bagian itu. And Radiohead blm selesai, the song is changing again dan kembali berevolusi menjadi gabungan antara part satu dan dua, sementara Thom Yorke terus2an singin’ They’ve seen it coming! Gila emang ni lagu.
And then NUDE arrive. Gak ada tanggung-tanggung lagi. Dari something yang keras di awal, makin keras berikutnya, tiba-tiba langsung drop ke Jurang yang dalem tanpa ending. That’s what I felt, setelah Nude tiba. Ni lagu gelap banget. Bener-bener anti-love dan penuh ama deviasi kesepian. Padahal sebenernya melodinya nenangin walo ampir nyebrang jadi haunting sih. I meant, you can definitely using this song disaat lu having sex, but you can use this song juga buat ngingetin elu to your past relationship yang goblok dan hurting banget sampe bikin elu marah. FUCK, NUDE is a masterpiece!
The next track is Weird fishes. Yes, jadi setelah kejeblos di jurang, lu nyemplung ke laut yang tenang, melodius, dan ngingetin elu ke Bodysnatchers, but the peaceful versionnya. Punya komposisi dan analogi yang dengan Bodysnatchers bikin lagu ini juga kaya punya 3 bagian yang semuanya sama aja jeniusnya. First part yang kalem, second part yang haunting, dan bagian ketiga yang penuh pertanyaan.
Weird fishes kemudian disambung ama ALL I NEED, lagu yang bener2 super gelap bener aransemennya. Gloomy banget. Kaya elu tuh jalan sendirian di tengah kegelapan malem, cuma ditemenin ama lampu Jalan, terus ujan, terus gak punya duit, terus abis ditinggalin ama someone, which is the love of your live, terus lu sadar kalo elu gak bakal punya kesempatan lagi ama dia. Itu dari aransemennya. Tapi kalo dari liriknya, this is the most romantic Radiohead song.. Yep, that’s Radiohead for you. Sometimes they playing with your mind and senses lewat musik.
The Next track is Faust Arp. To tell you the truth, Faust Arp is the weak link, di album ini. ALL I NEED seharusnya langsung disambung ama lagu after FAUST ARP. Do not get me wrong, Faust Arp is a good song, sedikit chanelling Beatles and lots of classic rock ballad, tapi tetep rasanya Radiohead. Cuma menurut gue, penempatannya kurang tepat. walopun gitu, this doesn’t change the fact that In Rainbow is the most seamless blend of electronic sama element-element music yang organic. Momentumnya selalu ada buat jadiin In rainbow satu kesatuan yang gak terpisahkan, tetapi kerennya ya, if you listen it one by one, gak berurutan, semua tracknya tetep aja sama powerfulnya.
RECKONER is the greatest radiohead song of all time. Dan bisa jadi juga the greatest song of all time, for me. It is everything buat gue. Gak ada lagu yang punya makna setara dengan Reckoner buat gue. Banyak lagu yang menurut gue sempurna banget, but none of them come close dalam ngerusak otak gue, dibandingin dengan Reckoner. This is Radiohead at their best. Komposisinya tetep tiga bagian as usual, lengkap dengan string ama orchestra yang slow and building something banget, plus harmoni antara drum, vocal dan gitar yang sumpah gila banget. Dedicated to all human beings, sings Thom Yorke in this song. Agree, kalo ada yang nganggep ni lagu jelek or gak ngerti lagu ini, they cannot called themselves human. They’re just a sub species of garbage..
Susah banget following Reckoner emang, sampe gua pikir, mestinya In Rainbow diabisin aja after that song, but damn, Radiohead ternyata bisa juga netralisir tu efek reckoner yang udah semi LSD type lewat House of Cards. This is song is almost dreamy like, tapi bukan melayang-layang gitu. Lebih kaya wailing, nyanyi-nyanyi, bergema tapi kaga di dalem goa. Its like the perfect song buat ngegambarin ghostly imagery gitu.
Jigsaw falling into place is the easiest song to digest in this album. Compact banget with no bullshit or any contradictory shit. Line bassnya di tengah-tengah super catchy dan cocok banget jadi chorus ni lagu. Seperti biasa, lagu Radiohead dengan tiga bagian feeling yang berbeda. Tapi Jigsaw falling into place kaya nantang listener of In Rainbow buat nyari-nyari tali sambungan antara bagian pertama ni album and this part. We can feel it, but i don’t really know if we can find it the string yang bikin all the song kaya interconnected satu sama lainnya.
Dan In Rainbow berakhir di Videotape. Is it just me, or this song mirip2 banget feelnya kaya pas dengerin Unravel-nya Bjork?? Videotape is the kind of radiohead song yang selalu ending up bikin lu geleng-geleng kepala at the end. Bukan karena jelek, but karena radiohead did it again, for the xxx time. After the tourist, after life in a glass house, after myxsomatosis. Mereka sukses mengakhiri album di sebuah persimpangan jalan yang sama dengan awalnya. Making us requesting for encore, bikin kita pengen dengerin album selanjutnya, secepetnya. Kaya ngikutin film-film seorang sutradara tertentu. Yang non sequel, non connected, tapi punya DNA, rasa dan kejeniusan yang sama.
As usual, bacotan gue emang panjang, incoherent, dan hiperbolik abis dalam ngejelasin something yang gua suka dan sukses bikin gua tergila-gila dan memuja-muja kaya Tuhan gua sendiri. But I don’t give a rat ass as usual. As a music fan, kalo lu belom pernah denger In Rainbows, you owe it to yourselves buat dengerin salah satu karya terbaik homo sapiens. This album will change your perception about music. This album will make you love and respect Radiohead even more. This album will make you cry. This album will make you angry. No, this album will never make you laugh, tapi gua jamin deh, kalo lu bisa suka, ngerti dengan apa yang radiohead pengen sampein melalui In Rainbows, selera music lu bakal berubah. This is the line on the sand, my friend!
10/10