36. THE MOTORCYCLE DIARIES(SPAIN, WALTER SALLE)
Cerita tentang perjalanan masa mudanya Che Guevarra ngelilingin Amerika Selatan ini dibikin rapih banget sama Walter Salle. Stylish dan penuh substance. Jarang dua kalimat itu bisa standing bersebelahan. Che guevarra sendiri diperanin cukup autentik dan subtle sama one of my favorite aktor, Gael Garcia Bernal.
35. THE SHAWSHANK REDEMPTION(US, FRANK DARABONT)
Setiap kali nonton Shawshank Redemption, gw selalu ngerasa bebas dan lepas, padahal anehnya ini film tentang penjara dan orang-orang yang berada di baliknya. Shawshank Redemption bisa ngebikin penonton ngerasa damai dan tenang, padahal ini film tentang penjara. Shawshank Redemption bisa ngajarin kita bahwa sesulit apapun kondisi dan situasi, hope is never a dangerous thing, padahal ini film tentang penjara. Definitely film adaptasi dari novel Stephen King terbaik.
34. THE DESCENT(UK, NEIL MARSHALL)
Mungkin entry paling mengejutkan banget dari list ini. The Descent itu bener-bener haunted, depressing and surprising. Cerita tentang 7 cewe yang suka ngejelajah gua ternyata menyimpan cerita yang jauh lebih dalam dan kelam daripada gua itu sendiri. Dilengkapi sama salah satu ending paling WOW sepanjang sejarah dunia film, The Descent patut berdiri kokoh di nomor 32.
33. THE KID WITH A BIKE Or Le Gamin au vélo( BELGIA, Jean-Pierre and Luc Dardenne)
Cerita tentang seorang anak kecil yang sial banget ini entah kenapa ngalir begitu natural dan realistik setelah ayahnya sendiri ninggalin dan akhirnya bilang gak mau ngurusin dia lagi dan ninggalin dia di panti asuhan. 1001 cara untuk ngerusak hidup lu, dan jawabannya cuma satu, cinta dan kasih sayang. Klise banget, tapi ini mungkin film tentang bagaimana menjadi orang tua paling jujur yang pernah gw tonton.
32. KWAIDAN(JAPAN, MASAKI KOBAYASHI)
Satu-satunya film di list ini yang gw masukin gara2 stylenya. Ceritanya biasa aja and nothing really extraordinary. Tentang adaptasi cerita hantu kunonya Jepang, KAIDAN. Yang bikin film ini pantas ada disini itu teknik cinematografi dan stylenya. Kaya nonton puisi kuno jepang era Heian yang bergerak, lengkap dengan tinta dan overblown background painting yang indah, sendu dan dingin banget. Film taon 1964 ini bisa dibilang masih yang paling indah dari segi art without CG. Magnificent!
31. THE SKIN I LIVE IN(SPAIN, PEDRO ALMODOVAR)
Ceritanya gak bakal gw spoilerin, tetapi after watching this disturbing movie, pasti otak lu bakal mikir for beberapa saat. Who in the blue hell had a twisted mind in writing a great disturbing script like this? Powerful performance by every one of its actors, termasuk Antonio Banderas yang pas banget meranin orang sakit jiwa, a few shocking twist, dan a brilliant story yang bikin gw makin mempertanyakan mentality woman and man, cukup ngebuat gw jatuh cinta sama The Skin I Live In.
30. SIN NOMBRE(MEXICO, CARY JOJI FUKUNAGA)
Dari judul, poster, dan premise, uda keliatan banget kalo Sin Nombre itu keliatan gelap dan jujur. Padahal nyaris semua actornya, dan sutradaranya sendiri itu first timer. Film tentang imigrasi, drugs, gangs dan cinta gak jelas ini cukup setipe dengan Babel, minus the multiple plot. Tapi beda dengan Babel yang bikin gw bosen dan ngeh dengan kebiasaan plotnya, Sin Nombre ngegarap ceritanya tanpa basa-basi, tanpa dramatisasi, dan masih bisa cukup ngejutin dengan plot yang bergerak kaya ombak nabrak karang. Pecah dan buyar, tetapi rasanya bagus. Manis sekaligus pahit ni film.
29. LOST IN TRANSLATION(US, SOFIA FORD COPPOLA)
Satu dari dua film Bill Murray di list ini talks a lot about his capability as an actor huh. Film ini bener-bener mirip banget sama karakter actorisasi-nya bill murray. Simple, tapi penuh makna. Berwarna tetapi cuma hitam dan putih. Dingin dan penuh humor, tetapi sensitif. Lost in Translation punya semuanya as a masterpiece. Music, setting, cerita. Dan ini satu-satunya film Scarlet Johanssen dimana gw bisa suka karakternya, bukan gara2 toketnya, pantatnya, ato that bimbo hair.
28. CASSABLANCA(US, MICHAEL CURTIZ)
Gue cuma bisa bilang satu kata buat Casablanca. PERFECT! Uda banyak yang ngebahas tentang Casablanca.
27. BLADE RUNNER(US, RIDLEY SCOTT)
Ambigu, Futuristik, dan Visionary. Ambigu karena ceritanya yang bikin elu bertanya-tanya tentang mana yang real mana yang kaga. Disaat film kaya the Matrix dengan gamplang ngejelasinnya dan masih banyak orang idiot yang bingung sama ceritanya, Blade Runner bakalan bikin lu ngerasa kaya mahasiswa semester 1 yang ngedengerin profesor beda jurusan lagi ngoceh2 tentang kandungan setelah endingnya bergulir. Futuristik gara-gara penggambarannya tentang teknologi dan Los Angeles masa depan yang WAH dan membingungkan, even sampe sekarang. Visionary? Cari aja berapa banyak film, manga, videogame, novel yang terinspirasi ama Blade Runner ampe sekarang. Long Live Phillip K Dick!
26. BEFORE SUNRISE(US, RICHARD LINKLATER)
Bayangin deh, 2 orang baru kenalan di kereta, jalan kaki kelilingin Vienna Austria selama sehari sambil ngobrolin topik sehari-hari. Kedengerannya boring banget kan? Tapi kenapa rasanya enak banget buat ditonton, dan bikin elu senyum dan gregetan sama endingnya? Itulah magicnya Before Sunrise.
25. THE PIANIST(US, ROMAN POLANSKI)
Minggir deh Saving Private Ryan, The pianist is the greatest movie ever kalo temanya tentang Perang dunia ke 2. The pianist isinya itu tentang kekejaman perang, harapan dan musik. Kombinasi ketiganya itu unik dan saling mendukung sama lain dalam membuat plotnya maju ke depan. Siapa bilang perang dunia ke dua di silver screen isinya cuma hitler marah-marah sama Tom Hanks mokad? Oh, and Adrian Brody? Obviously one of the top 10 performance by any actor in history!
24. BIUTIFUL(SPAIN, ALEJANDRO GONZALEZ INARRITU)
Biutiful itu berat banget buat ditonton. Depresi, abu-abu dan menyedihkan. Nyaris gak ada secercah cahaya yang hadir di film ini, walaopun judulnya itu Indah. Javier Bardem performance mungkin gak segila di No Country for old Men, ato the Sea Inside, tapi this is definitely his best, and his best is bringing Biutiful into an absolute beautiful despair. Kalo mau bunuh diri, tonton film ini deh, pasti makin pengen lagi.
23. STILL WALKING(JAPAN, HIROKAZU KOREEDA)
Humble banget. Bersahaja banget. Yang gw dapet dari film ini. Simple dan putih, tapi isinya bermakna dan kaya pelangi. Kadang-kadang emang yang namanya cover walaopun keliatan dari luarnya itu putih, isinya ternyata putih ya. Still Walking itu sejenis. Keliatannya simple banget, tapi ternyata isinya memang simple. Tentang keluarga Jepang tradisional yang awkward tetapi mencoba menembus barrier itu. Abis nonton film ini, entah kenapa hari-hari gw jadi kaya penuh burung berkicau selama beberapa hari.
22. SCENES FROM A MARRIAGE(SWEDEN, INGMAR BERGMAN)
Percaya gak percaya, after film ini dirilis di swedia taon 1980, tingkat perceraian naek 100 persen disono. That’s how powerful Scenes from A Marriage is. Berat dan drama banget filmnya, sampe2 gak ada temen gw yang biasa nonton film mainstream kuat nonton film ini nonstop. Isinya cuma percakapan dan percakapan tanpa berganti setting, kecuali ruangan. Tapi kalo lu bisa nangkep intinya dan mengerti apa maksud sebenernya si Bergman, lu pasti bakalan lebih pengen merit dan cerai sekaligus. LOL. One of the best ever. This movie should be used as a marriage counseling.
21. CAST AWAY(US, ROBERT ZEMECKIS)
Semua orang udah tau plotnya Cast Away. Yang udah pasti, Tom Hanks is god in this movie. His charismatic presence in the island and the ending udah cukup bikin gw nonton film ini berulang-ulang lebih dari sepuluh kali. Kenapa? Karena disaat gw bingung tentang hidup gw, Cast Away selalu bikin gw lebih fokus kepada kebingungan itu sendiri. Karena percaya gak percaya, Cast away ngajarin gw tentang hidup itu mesti goes on walaopun bercabang dan penuh tanda tanya. BRILLIANT!
20. THE DARK KNIGHT(US, CHRISTOPHER NOLAN)
Gak akan ada deh film Batman, ato superhero sebagus ini, sampe kita kiamat. Itu aja cukup..
TO BE CONTINUED……………
Good taste and brilliant choice. followed my twitter @_lomoo and join movie discuss theree. hehehe
Keren !!!!! Update lagi dong