Gue pernah nulis about 5 alasan yang ngebedain film hebat ama film bagus. Sekarang gw mau nulis tentang musik. I know I know, selera itu objektif. Tapi di blog ini, gak ada deh yang namanya objektivitas. Semua yang baca mesti tunduk ngikutin(kalo bisa sih gimme money juga) segala macem pendapat gue. Otherwise, I will call you low life pathetic berselera rendah. Yep, se-asshole itu lah gue.
Udah berabad-abad lamanya seluruh ilmuwan, teologis, jurnalis, asshole, hipster, and whatever the shit lainnya mencoba mencari tahu dan mengkategorisasi tentang MUSIK. Apa itu musik? Lebih tepatnya lagi, apa sih yang ngebuat sebuah karya musik itu awesome? Lebih spesifik lagi, gimana sih cara ngebedain antara musisi yang bagus dan musisi yang MARVELOUS. Kalo ngebedain musisi jelek/sampah dan bisa diterima ama telinga kan gampang. Come on, cuma orang yang kebiasaan makan nugget palsu dan teriak2 gak jelas yang milih Katy Perry dibandingin Jessie Ware. And here I come, seperti biasanya ngebawa pengetahuan dan my own personal thoughts buat memecahkan that big mystery of Universe. Follow this 4 rules, percaya deh selera musik lu jadi amazing dan brilliant, dan elu bisa say goodbye to your old self with stupid and lazy music taste..
DEPTH
What the fuck is that? Kedalaman? Kedalaman belahan toketnya Katy Perry kah? Big fuckin No. Dan ini juga bukan berarti tingkat skill yang dalam di dalem sebuah karya music ya. Depth maksud gw tuh, kedalaman karya music itu sendiri dalam bertahan di otak, benak dan hati lu. Its about how long that music gonna stand in your life. Contohnya buat gw personal kaya gini. Pertama kali gw dengerin lagu Creep(Radiohead, not TLC), gw langsung suka, padahal itu back in middle school. I still like that song, but loved it? Not really. It is a good song, but ada batas expirednya buat jadi A motherfuckin Classic for me. And then Let-down came along. Jujur, pertama kali gw denger Let-down. Boring. Out of Style. But, gw terus ketemu ama lagu ini, and sekarang, I believe LET DOWN is the SHIT. This is Radiohead best song. Why? Because it takes time. Gak segampang itu nemuin perfection di dalam lagu yang sebenernya simple but by the time that 5 min is over, you don’t want that shit to be over. Get what I meant? Bukan masalah catchy or not, melodic shit or not, its about all the little things that makes a song is perfect. Mayoritas lagu2 makin lu dengerin, makin kedengeran kelemahannya. Makin kerasa bosennya. If that song have a good depth, makin elu denger, elu makin bisa nemuin all the little detail, makin mantep rasanya.
CONNECTION
Ini nih yang paling subjektif di list ini. Koneksi. This is hard to explain. But you will get it, when a song played and then something moving in your heart, that is a sign of a great song. Yeah, yeah, bisa aja ada orang yang tergerak hatinya gara2 dengerin One Direction. Itu bukan berarti that musisi/song itu bagus ya, itu artinya that person itu lebay, shallow, or worse, people yang gak seharusnya eksis di muka bumi ini.
ORIGINALITAS
Di era dimana colong2an udah jadi public compsumtion, emang susah banget sih ya nyari yang bener2 original. Susahnya lagi, buat tau dan ngerasain sisi originalitas, elu harus punya selera dan pengetahuan music yang very very broad and wide. Gak mungkin dong lu bisa nuduh an artist itu palsu dan plagiat karya seseorang tanpa tahu the original artistnya. Menurut gw artist2 yang sampling music gak termasuk dalam artis2 yang original.
SOUL
This is why gw nulis this article. SOUL. No matter how skillful the artist is, gak perduli semenjual apapun, gak perduli semerdu apapun suara the artist, gak perduli sebagus apapun lagu itu, semuanya bakal mentah terpental kalo gak punya SOUL atau JIWA dalam membawakan sebuah karya musik. This is why gw lebih prefer Stones daripada Beatles, Bowie daripada Elton, Blur daripada Oasis, Kla Project daripada GIGI(as much as good as this band ye), Hendrix over semua gitaris setelah era dia dengan skill gila2an cepet dan hardcore, Gaye daripada Stevie Wonder. No, gak semua lagu2 artis di urutan kedua itu lebih jelek daripada artis di urutan pertama. They’re all great artist in their own, but nama2 di urutan pertama jauh lebih passionate and SOUL Induce in terms of playing a music. Mau contoh? Coba bandingin Loving Cup/Sympathy for the Devil-nya Stones ama lagu Beatles yang mana aja deh, Heroes/Ashes to Ashesnya Bowie ama lagu ELTON yang manapun deh(Candle in the Wind kerasa sedih karena Lady Di, not because of the artist itself), Tentang Kita/Yogyakarta ama semua lagunya GIGI. Fell the passion. Feel the soul. This is the IT factor in music. Susah banget nemuin dan ngerasainnya, but when you have it, YOU ARE IT.