Gue dan Bernafas dalam Kubur

I love Suzanna the actress. Buat gua, dia itu aktris Indonesia favorite gue. Crazy Charisma, Sexy, beautiful, polos, dan yang paling penting, MISTERIUS. Kayanya gua pernah nulis tentang dia somewhere in this blog. When the news came that someone is going to play as HER in the new Sundel Bolong yang berbasiskan film2 taon 80, i thought to myself and and telling everyone yang gua kenal, no fuckin way. Siapa yang berani ngelewatin gunung begitu tinggi. Gak ada artis yang punya aura kaya Suzanna. And the news came, Luna Maya is going to play her. Reaksi gue?

WHAT IN THE BLUE FUCK?

Seperti kaya kebanyakan orang2 yang segenerasi gua yang biasa ngejudge new product/remake tanpa nonton keseluruhannya, gua langsung ngejudge, SAMPAH, that shit is not going to work, and the worst of them all, FUCK INDONESIA HORROR SCENE. But, the teaser and the poster arrive. Wow, kok keliatan decent ya. Entah kenapa gua tertarik buat nonton dan nyoba cari tau tentang BERNAFAS DALAM KUBUR, and disaat bini gue mau nonton Fantastic Beast, gue pake deh kesempatan itu buat nonton ni film secara bersamaan. The Result? Surprisingly GOOD. Way better than I expected. Bisa gua bilang, better than PENGABDI SETAN. Yep. I admit it. Gua sendiri gak akan menyangka kalau bakalan ada sebuah film dengan Luna Maya sebagai tokoh utamanya, jadi salah satu film Indonesia terbaik yang pernah gua tonton. So, this is the pro and con of Bernafas dalam Kubur.

+ LUNA MAYA. In real life, i hate her. Dia gak punya karisma, bakat, ataupun something other than her looks buat jadi salah satu aktris papan atas Indonesia, even gw mentioning her looks aja sebenernya strechin banget, because she looks very average. But dalam Bernafas dalam Kubur, She actually shows her good acting and emotion. She is Amazing. Gile itu beban di pundak dia berat banget, and she bisa banget memangkunya. I love every single time dia ada at my screen. Kerennya, dia bisa nge infuse something original di karakter Sundel Bolong yang di peranin ama dia. Dia bisa memanusiakan SUNDEL BOLONG(walo mungkin pujian ini bisa dialamatin ke skripnya juga sih). Kalo Suzanna Sundel Bolong itu keliatan elegan, scary, and angry, someone yang out of the world banget, Luna Maya’s SUNDEL BOLONG is sad, lonely and fragile. I love her take(and the script) at classic ghost story like this. Two Thumbs Up

+ Skrip. Well well well, gak perfect. Tapi cukup. Plotholenya gak ngeganggu, unlike other indonesian movie. Rapih dan terorganisir banget. I love that this movie is felt more personal, logically plausible, and at the same time felt like fiction yang merakyat.

+ The Shot. Mantep banget. Kameranya bergerak mulus banget pas adegan perampokan rumah pertama kali. Shot-shotnya emang agak kurang epic ya, cuma who needs epic in this kind of story.

+The Soundtrack. Again, WOW. Emang, gak nyeremin, dan kurang creepy ama gak ada nuansa kuburannya kaya film2 Suzanna jaman dulu. Tapi gua bisa ngerasain tema film ini yang terutama, which is love, ngerasuk banget. Especially setiap kali Sundel Bolong nongol sendirian, being conflicted and confuse with everything.

+ The Humor. Simple, dan gak maksa. Very very Rare in this kind of movie

Gua benci banget ama tokoh utama yang cowo di film ini. Totally black hole of charisma. Gak bisa akting. Dan yang paling parah, sama sekali gak punya chemistry ama Luna. Fuck, this is the weakest part of this movie dan yang nge dragging along Bernafas Dalam Kubur dari sebuah and awesome horror movie, jadi a very good horror/romantic movie. I just want to slap the fuck out of that kid face.

Kenapa sih mesti pake nama Suzanna sebagai karakter utamanya? Terlalu meta. Apalagi ada adegan film2nya suzanna at some part. I get it, its a fuckin’ tribute. But you dont need to go that far kayanya

What the fuck is up with that stupid toy snake at the end of the movie. It is so bizzare, stupid and ngerusak immersive. Orang yang punya ide buat naroh uler yang keliatan boongnya perlu dipecat.

Bernafas dalam kubur itu sebuah anomali yang langka banget. Kalo lu ngeliat track record film2 horror indo ye, mau se hype apapun awalnya, yep even pengabdi setan, ujung2nya bakalan jadi dissapointing banget buat gua. It is still a good movie, but they can do better. But Bernafas Dalam Kubur, hittin all the right spot buat gue. Gak perfect. Jauh banget dari kata perfect, but i like it. It is so simple, personal, entertaining, fresh dan yang paling penting, INDONESIA BANGET(in a good way). Almost no jumpscare ato adegan2 yang mengagetkan, Sadis dan berdarah2, dan pinter banget nyelipin humor at the right time. Just like lots of Suzanna’s Sundel Bolong Movie.

Guys, this is the perfect tribute for Indonesia’s 80’s Horror movie. I doubt we will get anything better than this.

8.25/10

Leave a comment